Untuk Kebaikan

Bukan karena aku tidak peduli atau acuh terhadapmu. Ingat, ini hidupmu, ini masalahmu dan cuma kamu yang mempunyai hak penuh untuk menyelesaikannya. Aku tidak akan membantu apa-apa, tidak sekali pun. Aku mungkin melihatmu menangis yang sedang meratapi nasib.

Jangan berharap aku seperti yang lain, menemani dan dengan senang hati memberikan saran dan serentetan kata bijak. Aku bukan orang munafik. Aku mungkin bisa memberikannya dengan mudah tapi apa aku bisa dengan tenang menyarankan sesuatu yang aku sendiri mungkin tidak mampu kulakukan?

Aku memang bukan sahabat yang kamu harapkan, tapi aku mampu menjadi sahabat baik di sampingmu. Aku selalu berusaha di sampingmu saat kamu sedih, membantu semampuku saat kamu susah. Aku hanya akan mendengarkan curhatanmu tanpa cela, turut dalam kisah hidupmu.

Jika kau memintaku untuk memberikan solusi atas keputusan yang harus kamu buat, aku tidak bisa, itu bukan hakku. Aku hanya akan membantumu membuka mata tentang apa yang tidak bisa kamu lihat karena sempitnya pandanganmu.

Memberitahumu baik-buruknya keputusan yang akan kamu ambil, dan keputusan tetap ada di tanganmu. Aku akan tetap berada di sampingmu sebelum kamu mengambil keputusan, saat mengambil keputusan, maupun setelahnya.

Tapi aku pun manusia biasa yang pasti memiliki kesibukan sendiri. Aku mempunyai kehidupan sendiri yang harus tetap aku jalani, merancang masa depan dan meraih mimpi. Aku tidak bisa berada di sampingmu selalu, tetapi aku akan selalu mendukung setiap keputusanmu. Suatu saat, jika kamu memiliki situasi yang sulit aku mungkin tidak lagi di sampingmu. Mungkin hanya sebait pesan semangat, serentetan kata penenang, atau bahkan tidak itu semua.

Aku sahabat yang baik, tidak akan melupakan pertemanan kita, kenangan kita. Aku sahabat yang baik, tidak akan menghancurkanmu dengan kata-kata manis yang lukai hidupmu.

Leave a comment